Memulai Bisnis Dari Seorang Eksekutor (pebisnis level 1)
Asupan inspirasi penting buat yg mau mulai usaha, atau mau naik kelas jadi director
Apa itu?
Begini. Saat terbetik ada ide bisnis yang anda tertarik, jangan terlalu pikir panjang. Bismillah mulai. Bukan berarti tanpa perhitungan y
Artinya, kita tak harus nunggu ahli di semua seluk beluknya. Di sinilah pentingnya percaya dan bekerjasama.
Jujur, saya Ga tega motong kambing. Saya Ga nahan liat darah ngucur. Makannya dulu Ga ambil kuliah kedokteran. Ups!
Itu kelemahan saya. Jujur.
But, sya melihat ada peluang bisnis menarik di catering ini (aqiqah). Saya lihat, bisnis aqiqah ini akan bagus prospeknya. Trus, kalau saya menunggu bisa sampai pinter masak, nunggu bisa motong, de el el, mungkin mimpi membangun medina aqiqah masih jadi mimpi hingga kini.
Trus, gimana motongnya? Gimana masaknya? Katanya mau innovasi, apanya?
Pertama, saya cari orang yg siap potong kambing, sampai beres bersih daging tinggal masak. Biaya potong kambing, sdh saya masukkan dalam modal awal. Ini namanya perhitungan.
Di sini lah peran stategis saya waktu itu. Sebagai eksekutor (yg belanja kambing, bawa ke tukang potong, sampai bikin iklan n artikel2 yg ada kata 'medina aqiqah'nya.
Itu rutin saya jalankan. Pokoknya, targetnya tiap hari minimal sekali up date status, apapun, yg penting harus ada kata medina aqiqahnya.
Minimal, diakhir kudu disebut
*CEO Medina Aqiqah*
085XXX XXX XXX
biar apa? Ngenalin ke orang2 eksistensi bisnis ini. Rutinkan sambil nyantai. Ini masih tahap eksekutor.
Intinya, eksekutor di awal membangun bisnis, adalah kita terlibat langsung dalam kegiatan bisnis kita. Bukan ujug2 cari karyawan. Tapi, jangan terlalu lama. Fikirkan, bahwa anda harus naik kelas jadi director.
Apa n gmn tuch?
Dari kata direct. Langsung. Bisnis ini, ujung tombaknya, anda. Tahu kan, ujung tombak itu dimana, di depan khan? Nah betul.
Artinya, sudah banyak pekerjaan yg dulu kita lakoni, sekarang kita wakilkan. Ga harus cari karyawan, kita *bisa kerjasama atau sub kan*.
Contoh :
Bisnis konveksi. Awal2 jahit sendiri 10 baju. Beberapa saat sambil rutin ngenalin prodak di medsos, kudu juga segera liat siapa yg bisa diajak kerjasama.
Misalnya, anda yg bikin pola n motong. Untuk masalah jahitan, manfaatkan ibu2 sekitar (yg puny mesin, bisa jahit dan butuh pemasukan) utk kerjakan jahitnya. Sistem pembayarannya, borong.
Artinya, misalnya ongkos jahit biasanya 50 ribu. Ajak kerjasama, dengan harga lbh rendah.
"Ongkos jahit 35rbu, tapi semua jahitan saya, dikerjain ibu". Di sini, berlaku sistem kali. Makin banyak jahitan, makin besar keuntungan.
Dngan bekerjasama, anda sangat diuntungkan. Ga perlu beli mesin jahit, ga perlu bayar bulanan. Sesuai pemasukan, kita berbagi. Ini prinsipnya.
Kalau langsung cari karyawan, berapa pengeluarannya tiap bulan utk gaji? Berapa duit yg anda keluarkan utk beli alat2, mesin,dst?
Owh iya, kalau mau mewakilkan pekerjaan jangan lupa, beri rambu2 "standar" kita. Misalny, harus rapi, kuat, dst
Atau
bumbu bawang takarannya 300 gram, kunyit 100 gram, dll...
Trus kita ngapain? Kita naik kelas. Sebagai director, tugasnya memikirkan pengembangan.
Bagaimana caranya, penjualan naik 200 persen atau 2 kali lipat? Bagaimana caranya penjualan menjangkau luar pulau?atau luar negri? Bagaimana caranya, produk kita menarik para reseller? Bagaimana caranya, produk kita disukai kaum wanita? Bagaimana caranya, orang bisa beli produk saya dr hape, ga usah keluar rumah? Bagaimana agar pengiriman produk saya lebih cepat, bla..bla...bla...
Itulah director. Ciptakanlah banyak kata 'bagaimana' utk terus berkembang, bagaimana menyelesaikan masalah yg ada, dan fikirkan jawabannya.
Selamat naik kelas.
Klo udah director, sbntar lagi owner.
Klo udah jadi owner, bisnis kita sudah difikirkan pengembangannya oleh director yg mewakili kita.
Trus owner tugasnya ngapain?
1. Ngitung untung, pemasukan, dan hitung berapa zakat yg harus dikeluarkan
2. Lebih taat beribadah, karena lebih puny banyak waktu luang. Mulai terlibat dalam dakwah. Kalo ga bisa dakwah, ya kita jadi donaturnya.
3. Jalan2, silatrahmi, umroh/haji (klo mampu) dll
4. Lihat2 bisnis lain yg siap kita bangun utk jadi 'lahan baru'
*Adnan F*
_CEO Medina Aqiqah_

Komentar